NOTULA
GURU PELOPOR MODERASI DPP AGPAII
DAN PUSLITBANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMANAN KEMENAG RI
WEBSERIES 5 , 09 SEPTEMBER 2021
- Pembukaan
Kegiatan dibuka pukul 08.39 , dengan jumlah 291 participants, diawali dengan cek kehadiran para pembahas dan penanggap.
MC : Diana Safitri dari DPW ACEH
Rangkaian acara pembukaan :
- Do’a
- Tilawah : Ustadz Badri Sanusi dari Bandung , melantunkan QS. Ibrahim : 7 dan QS. Al baqarah : 148
- Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan mars AGPAII
- Sambutan Panitia : Pak Kamaluddin Sir, M.Ag (terlewati)
- Sambutan Ketua Umum DPP AGPAII : Dr.mahnan Marbawi, M.A (terlewati)
- Sambutan sekaligus membuka Acara : kabid Puslitbang keagamaan : Bapak Hurriyudin
Dikarenakan MC tiba tiba mengalami kendala signal sehingga terlempar dari zoom, maka usai Mars AGPAII, yang seharusnya sambutan panitia dan ketum DPP AGPAII (poin nomor 4 dan 5) jadi terlewatkan.
Dan MC diambil alih oleh pak kamal, dan langsung ke sambutan membuka kegiatan.
Mengajak Bersyukur dan Mengapresiasi kegiatan Webseries hingga sampai pada seri ke 5
Terimakasih pada Ketum DPP AGPAII,
Ada sedikit catatan terkait Moderasi sebagai Rumah besar ummat beragama dan seluruh kekuatan,keyakinan dan kepercayaan yang ada di Indonesia tercinta.
- Sebagai payung besar, maka MB adalah payung proses komunikasi transaksi, tranformasi, sosialisasi seluruh pesan pesan agama yang mulia, dan akan menjadi pengikat
- Pada Moderasi Beragama ini kita dapat menemukan khazanah2 lokal, terminologi yang memiliki spirit yang sama dengan moderasi beragama. Di ambon : doktrin tradisional, kita menemukan spirit keagamaan yang ada dalam mopderasi beragama (payung besar tersebut)
Seluruh alam , bukan hanya manusia, tetapi seluruh alam, bahkan binatang pun harus mendapatkan dampak dari spirit keagamaan
Ekspresi budaya yang bhineka tunggal ika. Islam tawazzun, tawasuth dan seterusnya . AGPAII yang meliputi seluruh guru PAI , sangat menarik apabila menarik bila khazanah khazanah lokal diangkat ke permukaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan spirit moderasi
- GPAI bukan hanya menyampaikan informasi tentang pentingnya moderasi beragama, toleransi dan sebagaianya tetapi harus menjadi IDEOLOG bagi Moderasi beragama. Memposisikan moderasi beragama sebagai panggilan keagamaan. Bahwa agama memang memerintahkan untuk berdamai dengan semesta alam. Penyimpangan terhadap semangat ini berarti penyimpangan terhadap nilai nilai kemanusiaan itu sendiri
- Sebagai ideolog kita ditantang untuk mencari , menemukan mengeksploarsi dari dimensi dimensi ideologis yang kita dapatkan dari kiat suci, Firman Tuhan /sumber keagamaan yang sudah teruji kebenarannya, dan kita turunkan dan akan terlihat bagaiamana proses implementasinya di masyarakat
Dan hal itulah yang menjadi Best Practice guru agama di sekolah.
Selamat ber webinar dan selamat pada bapak Dr. mahnan Marbawi dan seluruh jajaran DPP AGPAII yang sudah menyelenggarakan acara yang luar biasa ini. Dengan ini saya nyatakan DIBUKA.
- Presentasi Project Moderasi di Sekolah
Pada sesi ini di moderatori oleh Sekjend DPP AGPAII : Budiman, S.Ag.,M.Pd.
Diwali dengan pembacaan nama nama 10 pembahas/ Guru Pelopor Moderasi
Sesi ke-1
- Marjoko Susilo (GPAI)- Bengkulu
Nilai Moderasi Beragama pada petugas Upacara Bendera :
Sekolah dengan keberagamaan yang “homogen” (mungkin yang dimaksud adalah heterogen), dengan siswa yang terdiri dari agama muslim dan non muslim (yang dimaksud adalah agama Islam dan non Islam).
Dalam pembagian tugas upacara misalnya dalam berdo’a, kadang dipimpin oleh siswa yang muslim atau non muslim, demikian juga pembaca janji siswa dan lain lain.
Nilai nilai yang timbul dari pembagian tugas dalam upacara diantaranya adalah :
- I’tidal (Lurus dan tegas)
- Tasammuh (Toleransi)
- Musawah Egaliter)
- Tahadhur (berkeadaban)
- Herimirhan (GPAI)- Lampung
Tema : penanaman Moderasi Beragama melalui OSIS dan Pengabdian Masyarakat.
Sekolah lazuardi haura GCS lampung yang menerapkan kurikulum golbal, mengajarkan kedamaian , anti kekerasan dan inklusi.Meyakini kecerdasan majemuk , dan memastikan siswa menjadi juara.
Implementasi moderasi beragama di sekolah :
Nilai nilai moderasi : bagaimana mereka memiliki sikap moderasi beragama , dalam pemilihan ketua OSIS misalnya, siapapun yang menjadi, dari agama apapun, harus menjadi dukungan kita semua. “Ikhtilafu ummati rohmatun”.
RTL :
PENANGGAP
Dwi Rubiyanti Kholifah : Country representative AMAN Indonesia
Ini kegiatan yang sangat menarik menurut saya
Kongkrit bagaimana melandingkan moderasi beragama di sekolah. Moderasi beragama sebagai kegiatan sehari hari bukan sebagai doktrin tapi sebagai GAYA HIDUP
“Tiga dosa ada di sistem pendidikan kita saat ini yakni intoleransi, perundungan atau bullying, dan kekerasan seksual,”
Hal itu terjadi diantaranya adalah karena Tidak memiliki Cara pandang bahwa Manusia adalah sama. Saatnya merubah Toleransi pasif menjadi aktif dalam kerangka moderasi beragama. Sekolah lazuardi memberikan contoh yang sangat baik.
Namun, Pengarus utamaan gender tetap harus ada di dalamnya. Laki laki dan perempuan sama, hanya sistem reproduksi saja yang berbeda, yang pada akhirnya memiliki konsekwensi yag berbeda, tetapi lantas jangan dibeda bedakan.
Kyai faqihuddin : meyakini bahwa laki laki dan perempuan diciptakan setara , sama sama menginginkan kebahagiaan, karena itu harusnya saling bekerjasama, bersejajar untuk mencapai tujuan itu
PUG , perlu sekali dalam moderasi beragama.
- Mengakui dan mengapresiasi leadership perempuan
- Semoga moderasi beragama menuntun kita untuk berbuat adil terhdap kelompok minoritas agama di sekolah
- Semoga ini bisa menjadi perbaikan , AMAN Indonesia siap menjadi penghubung dalam kongres
Sesi ke-2
- Tan Minggayani (Guru Agama Konghuchu) – DKI jakarta
Moderasi dilaksanakan setiap hari bersama sama, di agama konghuchu juga ada ayat ayat yang mengajarkan moderasi beragama :
- Zuriati – Lampung
GPAI = 4 orang dan 3 Guru agama non Muslim
PENANGGAP
Bapak hamid Aniq (5 menit)
Terimakasih …
Kelemahan beberapa presenter dan penulis untuk buku moderasi beragama
- Tidak fokus pada moderasi beragama
Kebutuhan kita mengenalkan dalam bingkai “MODERASI BERAGAMA” bukan bingkai “PENDIDIKAN AGAMA”.
Ketaatan dalam bingkai MODERASI BERAGAMA itu seperti apa?
Tapi kebanyakan presenter hanya menyampaikan Pendidikan Agama yang secara umum. Do’a lintas agama misalanya : bagaimana mengeskplore moderasi beragama dalam hal itu? Jangan hanya menampilkan fotonya atau menyajikan tanpa ada ulasan. Jadi Fokus pada sikap moderat , bagian mana yang akan di highlight untuk d
- Ibu Zuriaty ; justru yang menarik adalah profil bu zuriaty. SMAN 10 Bandar lampung sudah menerapkan moderasi beragama. Fokus : Tunjukkan di sekolah sendiri bahwa bu zuriaty adalah pelopor moderasi beragama.
Tujuan kita di sini adalah memberikan contoh cara, hasil, respon publik bagaimana melakukan moderasi beragama di sekolah.
Sesi ke -3
- Hj. Muslikhah (GPAI) – Jawa Barat (10 menit)
MB masuk dalam sistem , kurikulum, dengan berkolaborasi dengan guru non PAI di sekolah, hingga mengimplementasikan di kelas.
Hasil project moderasi beragama :
Sembilan nilai MB ternyata selaras dengan program sekolah yang sudah diterapkan.
- Yaya Daryana (GPAI) – Banten (10 menit)
Tema : membina Persatuan dan Kesatuan Bangsa melalui program Afirmasi Sekolah di SMKN 3 Cilegon Banten
Profil :
Heteroginitas agama, suku dan budaya. Bisa ditampilkan dalam suatu kegiatan.
Mereka bersatu padu dalam satu kegiatan, pun demikian dalam kegiatan belajar. Hidp berdampingan secara damai.
PENANGGAP
Kabid Puslitbang kemenag : Bpak. Dr.Hurriyuddin :
- Ada sedikit catatan tentang Cilegon : saya berikan apresiasi setinggi tingginya kepada pak yaya. Colegon memiliki basis keagamaan yang kuat, tetapi saat bersaamaan Cilegon dikenal sebagai kota industri “Krakatau Skill”.
Kawasan agama yang paling multikultural sekaligus Modern.
Tidak mungkin modernitas berjalan tanpa kebersamaan inklusinitas, tanpa spirit moderasi sehingga bisa hidup berdampingan dengan yang berbeda.
Perlu sentuhan substansi yang lebih kokoh, misalnya sentuhan kultural terkait moderasi beragama.
Kesediaan masyarakat cilegon hidup berdampingan dengan masyarakat yang lain.
Kegiatan kesisiwaan bisa ditingkatkan dengan melibatkan organisasi intra dalam proses moderasi beragama.
Cilegon sebagai basis utama moderasi beragama di Banten.di tengah kesenjangan ekonomi masyarakat.
- Hazanah seni budaya yang kaya, bagaiamana sekolah sekolah memanfaatkannya sebagai media untuk penguatan moderasi beragama. Banten belum sepenuhnya memanfaatkan hal itu.
Sesi Ke -4
Bertahan sejumlah 382 participant
- Nunuy Nurjannah – Jawa Barat
Tema : Implementasi nilai nilai Moderasi Beragama di MAN 2 Kota Bandung.
Presentasi selesai tepat di menit ke 10
- Muh.Syaipudin – Riau
Sedikit ada kendala saat share screen, sehingga ada 2 menit terlambat
Bekerjasama dengan beberapa pilar dalam menerapkan kebijakan moderasi beragama di sekolah
Kerjasama guru kewirausahaan dengan guru PAI
Diingatkan moderator, 1 menit lagi…
Beliau masih memaparkan bagaiamana kerjasama dalam bidang kewirausahaan dengan bank , dst,
PENANGGAP
IWAN MISTOHIZZAMAN : UNDP
Untuk bu Nunuy :
- Materi apa? belum ter ekspose. Terkait dengan nilai nilai toleransi dalam quote, pantun, dst.
- Mungkin ada baiknya dari 409 di detailkan.
- Daya jangkau (out rich) perlu dipertimbangkan. Ketika dishare di instagram, facebook dll., jika tidak menjadi bahan pembicaraan. Misalnya : dijadwalkan untuk upload dan memberikan komentar/didiskusikan/diperbincangkan. Sehingga tidak lewat begitu saja, kan sayang karya anak yang bagus seperti itu tidak menjadi bahan pembicaaraan yang apada akhirnya akan memberikan pengaruh pada publik.
Untuk pak Syaipuddin :
- Belum melihat nilai moderasi beragama pada kegiatan yang multi intelegent tadi.
- Sebenarnya ada peluang dalam hal itu untuk menanamkan nilai moderasi beragama, tapi belum ter eksplore. Sedangkan iri dengki itu ada di semua bagian agama, bukan hanya di moderasi.
- Bagaiamana praktik baik moderasi beragama yang bisa di eksplore
Misalnya : jika kita meneukan duri di jalan, kemudian kita menyingkirkannya , maka kita dapat pahala. Apakah itu orang yang menginjak beragama islam, kristen, dst.
Itu contoh satu nilai moderasi beragama yang bisa ditarik dalam praktik keseharian
- Narasi terkait MB dimasukkan dalam multi intelegent. Kecerdasan majemuk itu sesuatu yang baik. Apakah Moderasi Beragama itu Kognitif, afektif atau Psikomotorik.
“Melakukan kebaikan terhadap orang lain itu tidak perlu melihat latar belakang orang tersebut”
SESI KE -5
Bertahan 351 participant
- Fauizi (GPAI) – Bangka Belitung
Tema : penguatan Moderasi Beragama Melalui Kemah Blok
- Dinamika Kelompok : banyak nilai nilai yang bisa ditanamkan melalui permainan itu. Dengan cara bisik bisik ke temannya.
- Pelantikan Bantara : menanamkan karakter baik.
- Upacara api unggun : hidup berdampingan dalam perbedaan
- Pentas seni budaya : menggelar berbagai macam budaya untuk mengenalkan keberagaman di Indonesia
SAYA ISLAM, SAYA INDONESIA
SAYA JAWA SAYA INDONESIA
SAYA KRISTEN SAYA INDONESIA
SAYA SUNDA, SAYA INDONESIA
…..
Langakh kecil yang dapat saya lakukan (pak fauzi)
Semua diawali dari langkah kecil, hingga nanti menjadi sesuatu yang besar (Sekjend./moderator)
- Marcelina , MM (Guru PAK)- DKI Jakarta (10 menit)
Nshdjshjdhajhjzncmzx mzxn
Menjalani sebagai guru agama bukan hanya sebagai profesi tapi sebagai panggilan hidup. Iman bukan hanya diyakini tapi juga perlu diwujudkan. “Sebagaimana yang kamu kehendaki dari orang lain, maka demikianlah yang harus kamu lakukan” inilah yang menjadi dasar menjalani sebagai panggilan hidup.
TIDANKAN SEDERHANA TAPI DILAKUKAN DENGAN PENUH CINTA, SEHINGGA MENIMBULKAN KEBAHAGIAAN-KEDAMAIAN DI SEKITARNYA.
PENANGGAP
KETUA UMUM DPP AGPAII : Dr.MAHNAN MARBAWI, MA.
Bertahan 299 Participant
Terimakasih sudah bergabung di GPM DPP AGPAII
Apresiasi buat GPM yang sudah luar biasa.
Pak Fauzi : melalui Pramuka
Bu marcelina : melalui Pembelajaran
Dua duanya keren . intervensinya dua ranah : School Culture dan Classroom Culture
Namun perlu diingat program itu Harus menjadi bagian kesepakatan yang didukung seluruh stake holder sekolah.
Moderasi beragama adalah bagaiamana kita bersikap berdasarkan esensi agama. Artinya moderasi beragama harus menjadi keyakinan bukan hanya sekedar panggilan. Intervensi yang ke tiga adalah kegiatan kesiswaan
Dalam menerapkan moderasi beragama , dimulai dari diri sendiri kemudian ajaklah, gerakkan lingkungan sekitarnya, guru guru, siswa dan semuanya.
Semoga tahun depan kita bisa mengadakan perjumpaan dengan guru guru agama di Belanda.
Masing masing agama mempunyai kesamaan, dan akan dipandu oleh masing masing agamanya.
- Penutup
Informasi panitia :
Kegiatan ditutup pada pukul 12.25 WIB.